LEBIH JAUH MENGENAL STANDAR AKUNTANSI UNTUK PROPERTI INVESTASI
Aria Farahmita
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Instruktur
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
Properti Investasi menurut
pengertian di PSAK No. 13 (revisi 2008) tentang Properti Investasi adalah
properti (tanah atau bangunan atau bagian dari bangunan atau keduanya) yang
dimiliki atau dikuasai untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau
kedua-duanya. Properti ini tidak dimaksudkan untuk digunakan sendiri oleh entitas
ataupun untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti yang digunakan
untuk produksi atau tujuan administratif, seperti ruang kantor merupakan aset
tetap, sedangkan properti yang dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari
merupakan persediaan.
Contoh properti investasi adalah
tanah yang dimiliki untuk tujuan jangka panjang memperoleh kenaikan nilai dan
bukan untuk tujuan jangka pendek dalam kegiatan sehari-hari, bangunan yang
dimiliki entitas dan disewakan kepada pihak lain (sewa operasi), bangunan yang
belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihak lain.
Sering terjadi entitas menyewakan
propertinya kepada perusahaan induk atau anak perusahaan lainnya, dalam hal ini
properti tidak termasuk ke dalam properti investasi pada Laporan Keuangan
Konsolidasian karena properti tersebut dari sudut pandang grup merupakan properti
yang digunakan sendiri.
Pada saat perolehan, properti
investasi, sama dengan pengakuan aset pada umumnya, diakui pada biaya
perolehan. Biaya perolehan dari properti investasi
yang dibeli meliputi harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat
diatribusikan secara langsung (biaya transaksi), misalnya biaya jasa hukum,
pajak penjualan, dan biaya transaksi lainnya.
Selanjutnya,
entitas mengukur properti investasi menggunakan dua pilihan, yaitu 1) model
biaya, atau 2) model nilai wajar. Pilihan kebijakan akuntansi ini harus
diterapkan sama untuk seluruh properti investasi yang dimiliki entitas. Namun, untuk
properti investasi yang menjadi agunan liabilitas yang menghasilkan imbalan
yang terkait langsung dengan nilai wajar dari properti investasi tersebut,
entitas dapat menerapkan kebijakan akuntansi (model biaya atau model nilai
wajar) yang berbeda, atau dapat juga sama dengan properti investasi lainnya.
Model biaya yang dimaksud disini
adalah model biaya yang sama dengan yang diatur dalam standar akuntansi untuk
Aset Tetap (PSAK No. 16 tentang Aset Tetap). Penerapan model biaya mensyaratkan
entitas menyajikan properti investasi pada biaya perolehan dikurangi akumulasi
depresiasi. Selain itu, penerapan model biaya mengimplikasikan perlunya telaah
kemungkinan adanya penurunan nilai
(sebagaimana diatur di PSAK No. 48 tentang Penurunan Nilai).
Jika entitas memilih pengukuran
menggunakan nilai wajar, maka untuk setiap tanggal neraca, entitas harus
menghitung nilai wajar dari properti investasi. Keuntungan atau kerugian dari
perubahan nilai wajar atas properti investasi diakui dalam laba rugi periode
berjalan.
Bagaimana mengukur nilai wajar properti
investasi? PSAK No. 13 menjelaskan, yang dimaksud dengan nilai wajar properti
investasi adalah harga yang mana properti dipertukarkan antara pihak-pihak yang
memiliki pengetahuan memadai dan berkeinginan dalam suatu transaksi yang wajar
(arm’s length transaction). Nilai
wajar yang ditentukan adalah nilai wajar tanpa dikurangi dengan biaya transaksi
yang mungkin timbul dari penjualan atau pelepasan properti investasi.
Acuan terbaik nilai wajar yang
digunakan adalah berdasarkan harga kini dalam pasar aktif untuk properti serupa
dalam lokasi dan kondisi yang serupa. Namun harga ini belum tentu tersedia
karena pasar aktif properti belum tentu tersedia. Dalam kondisi tidak
tersedianya harga di pasar aktif, maka entitas dapat menentukan nilai wajar
dengan mempertimbangkan informasi dari berbagai sumber, diantaranya:
-
harga kini dalam pasar aktif untuk properti
serupa di lokasi yang berbeda, kemudian disesuaikan untuk perbedaan lokasi
tersebut
-
harga terakhir
properti serupa dalam pasar yang kurang aktif,
dengan penyesuaian untuk mencerminkan adanya perubahan dalam kondisi ekonomi
sejak tanggal transaksi terjadi pada harga tersebut
-
nilai kini estimasi
arus kas masa depan (metode discounted
cash flow) menggunakan tingkat diskonto yang mencerminkan risiko atas
ketidak pastian dalam jumlah dan waktu arus kas
Properti investasi yang diukur
menggunakan nilai wajar tidak perlu disusutkan, karena entitas selalu
menyajikan nilai wajarnya setiap tanggal akhir periode pelaporan keuangan,
sehingga penyusutan yang dilakukan tidak akan memberikan pengaruh apa pun
terhadap nilai yang akan disajikan di laporan keuangan.
Dalam memilih kebijakan akuntansi
apakah ingin menggunakan model biaya atau model nilai wajar, beberapa
pertimbangan yang perlu diperhatikan diantaranya ketersediaan harga di pasar
aktif. Jika tidak tersedia, apakah estimasi nilai wajar dapat ditentukan dengan
andal? PSAK No. 13 mengatur jika nilai wajar yang andal tidak tersedia, maka
entitas harus menggunakan model biaya dan nilai residu yang ditetapkan dalam
menghitung depresiasi adalah nol. Apakah entitas dapat menggunakan bantuan
tenaga ahli jasa penilai dalam menentukan nilai wajar? Tentu saja bisa, namun
entitas hendaknya juga memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan dalam
memperoleh informasi nilai wajar dari tenaga ahli tersebut.
Perlu diperhatikan walaupun
entitas memilih model biaya untuk mengukur properti investasinya, entitas
diwajibkan tetap mengungkapkan nilai wajar properti investasi dalam catatan
atas laporan keuangan. Termasuk pengungkapan jika entitas tidak dapat menentukan
nilai wajarnya secara andal, entitas juga harus mengungkapkan rentang estimasi
dimana nilai wajar kemungkinan besar berada.
Sedikit kembali ke ruang lingkup
properti investasi, terkadang beberapa entitas memiliki properti (misal tanah)
yang menganggur, yang belum ditentukan penggunaannya. Karena sifatnya yang
menganggur dan belum ditentukan penggunaannya, banyak entitas terkadang selama
ini memasukkan aset tersebut di kelompok aset lain.Tanah yang semacam ini
menurut PSAK 13 harus diakui sebagai tanah yang dimiliki dalam rangka kenaikan
nilai. Sehingga tanah ini termasuk ke dalam properti investasi. Walaupun
entitas dapat memilih untuk mengukur menggunakan model biaya, namun jangan lupa
bahwa entitas juga harus mengungkapkan nilai wajar dari aset ini di catatan
atas laporan keuangan.
Saat ini Dewan Standar SAK sudah
menerbitan Eksposur Draft Revisi PSAK No. 13 (tahun 2011) yang rencananya akan
berlaku efektif secara prospektif pada 1 Januari 2012. Revisi yang dilakukan
salah satunya mengenai konstruksi/pembangunan aset yang nantinya akan dikelompokkan
sebagai properti investasi. Misal, pembangunan gedung yang sedang berjalan dan
setelah pembangunan selesai, gedung itu akan disewakan dan termasuk ke dalam properti
investasi. Bagaimana pembangunan aset tersebut diklasifikasikan dalam laporan
keuangan? Sebelum adanya eksposur draft ini, aset semacam itu dikelompokkan
kedalam aset tetap dan diukur menggunakan model biaya. Dengan adanya revisi
ini, aset tersebut langsung dikelompokkan sebagai properti investasi sehingga
tersedia alternatif pengukuran menggunakan model biaya atau nilai wajar. Perlu
diingat bahwa menghitung nilai wajar aset yang sedang dalam tahap pembangunan
mungkin sulit, dalam hal ini draft revisi PSAK 13 tersebut mengatur tentang
pengukuran nilai wajar untuk properti investasi dalam tahap pembangunan.
Sumber:
- PSAK No. 13 (Revisi 2007)
tentang Properti Investasi
- Eksposur Draft PSAK No. 13
(Revisi 2011) tentang Properti Investasi
- IAS 40 (2008): Investment
Property
(artikel ini telah dipublikasikan pada Majalah BUMN Track edisi Oktober 2011)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamu'alaikum Bu Aria,
BalasHapusMohon petunjuk, dimana saya dapat memperoleh Majalah BUMN Track edisi Oktober 2011 tsb?
Terima kasih & salam,
agung(dot)nkh(at)gmail(dot)com
Halo selamat Siang,
BalasHapusPerkenalkan nama saya Lauren, manajer afiliasi untuk InstaForex Group.
Disini saya ingin menawarkan Anda untuk bergabung dalam program afiliasi yang memberikan Anda keuntungan komisi mulai dari 1.5 - 5.3 pip untuk Forex dan mencapai 20 - 26 pip untuk Gold.
Selain keuntungan tersebut kami juga dapat menawarkan fasilitas lainnya untuk memfasilitasi deposit dan penarikan dana untuk klien-klien Anda.
Saya menunggu kabar baik dari Anda segera.
Silakan menghubungi saya melalui detil yang terdapat di bawah.
Kami akan senang untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan Anda.
Terima kasih.
Hormat saya
Laurent
ID Skype: Lauren InstaFX
Facebook: Lorenifx IFX
Phone/WA: +628119105674
www.instaforex.com
sangat bermanfaat
BalasHapus